Tulisan berjalan

Selamat datang... semoga anda mendapatkan yang diinginkan :)untuk apresiasi kami, kakak boleh kok klik iklan google adsense nya, insyaAllah gak bahaya, malah kakak bantu kami dapet duit gaketang dikit, semoga rejeki kakak melimpah

Tuesday, December 17, 2013

contoh laporan biologi kebakaan


KEBAKAAN
( Laporan Praktikum Biologi Umum )



Oleh
M. IKHWAN ALRASYID
1314121107








JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Judul percobaan                      : Kebakaan
Tanggal percobaan                  : 29 Oktober 2013
Tempat percobaan                   : Laboratorium Botani
Nama                                       : M. Ikhwan Alrasyid
NPM                                       : 1314121107
Fakultas                                   : Pertanian
Jurusan                                    : Agroteknologi
Kelompok                               : 3 ( tiga )




Bandar Lampung, 12 November 2013
Mengetahui                
                                     Asisten      


   ___Siti Latifah Sonia___     
10170211017            

-
   
--------------------------------------    
I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitulah pepatah mengatakan yang artinya anak selalu memiliki sifat tak jauh dari induk atau orang tuanya. Memang, seorang anak akan selalu memiliki kemiripan dengan orang tuanya baik itu wajah, tubuh, tingkah laku, hobby, maupun kebiasaannya.
       Namun, walaupun orang tua dan keturunanya memiliki kesamaan, ada juga variasi yang dimiliki. Keturunan akan memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari orang tua atau saudara kandungnya. Bahkan anak yang kembar sekalipun masih memiliki perbedaan-perbedaan meski mereka berasal dari telur yang sama. Hal ini disebabkan karena setiap keturunan mempunyai keunikan tersendiri dalam penampilannya, sehingga perbedaan itu pasti ada. Mata bewarna cokelat, biru hijau atau abu-abu, rambut bewarna hitam, cokelat, pirang, atau merah, dll.
Dulunya masalah pewarisan sifat masih menjadi teka-teki rahasia yang memiliki tanda tanya besar. Hingga akhirnya Gregor Mendel yang kita kenal sebagai Bapak Genetika, seorang rahib berkebangsaan Austria melakukan percobaan yang kelak mendasari disiplin ilmu yang sekarang kita kenal sebagai genetika. Namun demikian, teka-teki mengenai pewarisan sifat ini masih belum seluruhnya diketahui hingga saat ini. Hal paling penting dengan ditemukannya ilmu genetika yaitu bahwa kita dapat mengetahui bahwa sifat atau karakter induk tidak dapat begitu saja diturunkan kepada keturunannya, melainkan melalui suatu faktor yang kemudian

kita kenal sebagi gen.
Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.
Dalam praktikum kali ini, kita akan mencoba meneliti sifat-sifat baka yang ada pada manusia dan membandingkan sifat baka yang dimiliki antara orang satu dengan yang lainnya.
Kebakaan atau genetika adalah ilmu mengenai keturunan semua makhluk hidup. Kebakaan atau genetika adalah cabang ilmu biologi tentang sifat-sifat yang menurun dan variasinya.
Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia.
Sangat penting bagi praktikan untuk mengetahui arti dan sifat kebakaan, terutama mahasiswa agroteknologi pertanian.

1.2    Tujuan

       Tujuan dari pengamatan ini adalah:
1.      Mengetahui informasi yang dapat diperoleh dari latihan
2.      Mengetahui adanya gen-gen yang dominan dan resesif dan pengaruhnya terhadap fenotipe dari individu.





II.                TINJAUAN PUSTAKA

Gregor Mendel merupakan seorang ahli perkembangbiakan tanaman, dan ia mampu menghasilkan varietas tanaman yang selalu menghasilkan keturunan dengan sifat – sifat yang sama dengan induknya, dari generasi ke generasi.
Mendel memilih galur-galur yang merupakan true bleeder dari tipe-tipe yang berlawanan dan menyilangkan galur-galur itu sesuai masing-masing karakteristiknya dari tujuh karakteristik yang telah ia pilih  (Fried, 2006).

Hukum segregasi secara bebas (Hukum Pertama Mendel) secara garis besar mencakup tiga pokok yaitu :
1.    Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengaturvariasipadakarakter. Ini adalah konsep mengenai alel
2.    Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan dan satu              dari tetua betina
3.    Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan ter ekspresikan.  Alel resesif yang tidak terekspresi kan tetapakan diwariskan padagamet yang dibentuk         (Kimball, 1994).

Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan (heredity) atau konstansi dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter organisme.Unit keturunan disebut gen, adalah suatu segmen DNA yang nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau fisiologi stertentu. Pendekatan tradisional pada genetika telah mengidentifikasikan gen

sebagai dasar kontribusi karakter fenotip atau karakter dari keseluruhan stuktural dan fisiolgis dari suatu sel atau organisme, karakter fenotip seperti warna mata pada manusia atau resistensi terhadap anti biotic pada bakteri, pada umumnya di amati pada tingkat organisme.
Dasar kimia untuk variasi dalam fenotip, atau perubahan urutan DNA dalam suatu gen atau dalam organisasi gen  (Sastrodinoto, 1990).

Gregor Mendel mempublikasikan hasil penelitian genetiknya pada kacang ercis di tahun 1866, dan karenanya meletakkan dasar genatika modern. Dalam naskah kerjanya, Mendel mengajukan sejumlah dasar genetika. Salah satu yang saat ini dikenal ialah hukum segregasi. Mendel dinyatakan sebagai orang pertama yang mengajukan model dimana masing-masing induk menangandung dua salinan unit pewarisan (yang sekarang disebut gen) bagi masing-masing sifat; akan tetapi, hanya satu dari kedua gen (sebuah alel) yang ditransmisikan melalui gamet pada keturunannya. Prinsip kedua yang dimantapkan berkat penelitan Gregor Mendel adalah hukum perpasangan bebas (Elrod, 2007).

ada dua hukum Mendel yang pokokyaitu
a.     Hukum Mendel I
Dalam pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas. Untuk membuktikan hukum Mendel dilakukan penyilangan dengan memperhatikan satusifat beda dan monohybrid
b.    Hukum Mendel II
Pada saat pembelahan miosis yaitu pada pembentukan gamet gen se alel akan memisah kan diri secara bebas dan akan mengelompok kan dengan gen lain yang bukan alel nya               ( suryo, 1996 ).



III.             METODOLOGI PERCOBAAN

3.1  Tempat dan Waktu
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tempat : Laboratorium Botani
Waktu  : selasa, 29 oktober 2013

3.2    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.    Alat
 Daftar fenotipe, pena, kertas, buku panduan
2.    Bahan
Praktikum sendiri (probandus)

3.3    Cara Kerja
a.       Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada satu keluaga.
b.      Mencatat hasil sendiri dalam bentuk tabel.
c.       Apabila mempunyai fenotif yang dominan, maka diberi tanda huruf kecil untuk gen kedua.
d.      Mencatat dan mendata dari keluaraga dan menghitung persentasenya.
IV.             HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

-          Pada golongan Darah

No

Nama

Golongan darah

Darah mengandung
Penggumpalan reaksi dengan antibodi
Antigen
Antibodi
Anti A
Anti B
1.
Rosidin

A
A
Anti B
+
-
2.
Asraini Herlina
O
-
Anti A & B
-
-
3.
M. Ikhwan
Alrasyid
A
A
Anti B
+
-
4.
M. Ikhsan Alrasyid
A
A
Anti B
+
-
5
Arshela Putri
Silmikavah
O
-
Anti A & B
-
-

6
Gian
Agnisema
O
-
Anti A & B
-
-

-          Pada tabel fenotip


Ciri-ciri
Fenotipe
1.      Lesungdagu (D) lesung dagu tidak ada (d)
Dd
2.      Anak daun telinga menggantung (E) anak daun telinga menempel (e)
EE
3.      Ada garis pertumbuhan rambut (W) tak ada garis pertumbuhan rambut (w)
Ww
4.      Ibu jari tangan kiri diatas saat menjalin jari kiri dan kanan mempunyai gen dominan (F) dan sebalinya gen resesif (f)
FF
5.      Ibu jari bisa dibengkok resesif (h) ibu jari tak bisa dibengkok dominan (H)
Hh
6.      Iris berwarna(P) iris takberwarna (p)
Pp
7.      Ruas jari ke 2 tangan berambut (M) ruas jarike 2 tangan tak berambut (m)
MM
8.      Jari tangan ke 2 lebih pendek dari jari keempat (S2), dan sebaliknya (S1 jari tangan ke 2 lebih panjang )
S2


4.2    Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam kehidupan.
Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A, maka akan terjadi penggumpalan. Begitu juga bila darah orang tersebut diberi zat anti B. Hal ini berarti golongan darah orang itu adalah AB. Apabila dalam darah seseorang diberi zat anti A dan zat anti B tidak mengalami penggumpalan, maka golongan darah orang tersebut adalah O. Berdasarkan hal ini, golongan darah penting sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi darah. Golongan darah seseorang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum melakukan transfusi darah baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima (resepien) untuk menghindari terjadinya penggumpalan atau aglutinasi.
Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang bergolongan darah B dan O. Serum adalah zat anti yang disebut sebagai antibodi atau agglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya, sehingga yang disebut dengan anti serum adalah zat anti atau agglutinin yang tidak dihasilkan seseorang di dalam sel darahnya.
Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya. Pengertian fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme. Pada tingkat organisme, fenotipe adalah sesuatu yang dapat dilihat/diamati/diukur, sesuatu sifat atau karakter. Dalam tingkatan ini, contoh fenotipe misalnya warna mata, berat badan, atau ketahanan terhadap suatu penyakit tertentu. Pada tingkat biokimiawi, fenotipe dapat berupa kandungan substansi kimiawi tertentu di dalam tubuh. Sebagai misal, kadar gula darah atau kandungan protein dalam beras. Pada taraf molekular, fenotipe dapat berupa jumlah RNA yang diproduksi atau terdeteksinya pita DNA atau RNA pada elektroforesis.

Fenotipe ditentukan sebagian oleh genotipe individu, sebagian oleh lingkungan tempat individu itu hidup, waktu, dan, pada sejumlah sifat, interaksi antara genotipe dan lingkungan. Waktu biasanya digolongkan sebagai aspek lingkungan (hidup) pula. Ide ini biasa ditulis sebagai
P = G + E + GE,
dengan P berarti fenotipe, G berarti genotipe, E berarti lingkungan, dan GE berarti interaksi antara genotipe dan lingkungan bersama-sama (yang berbeda dari pengaruh G dan E sendiri-sendiri.

Dari percobaan dengan melihat persentase dari fenotipe yang di dapatkan bahwa sifat dominan lebih banyak tampak dibandingkan dengan sifat resesif. Percobaan ini dilakukan terhadap diri sendiri, dengan cara mengamati sifat-sifat fenotipe yang ada.









V.                KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pengamatan ini adalah:
1.      Persilangan parental yang sama-sama memiliki sifat homozigot maka akan  memiliki sifat seratus persen parentalnya.
2.      Hukum mendel yang menyatakan bahwa sifat dominan suatu individu lebih sering dijumpai dari pada sifat resesifnya atau  dominan lebih banyak dari pada resesif adalah benar dan terbukti.













DAFTAR PUSTAKA

Elrod, Susan, Dan William Standfield. 2007. Genetika Edisi IV. Jakarta: Erlangga
Fried, George H. 2006. Biologi Edisi II. Jakarta: Erlangga
Kimbal, John W.1994. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga
Sastrodinoto.1990. Biologi I. Jakarta: Gramedia
Suryo.1996. Genetika. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada press






















LAMPIRAN






PERHITUNGAN


Persilangan pariental golongan darah:
A     x     O
aIo   x      IoIo

O\A
IA
IO
IO
IAIO
IOIO
IO
IAIO
IOIO
                        50%    A
            50%    O