Tulisan berjalan

Selamat datang... semoga anda mendapatkan yang diinginkan :)untuk apresiasi kami, kakak boleh kok klik iklan google adsense nya, insyaAllah gak bahaya, malah kakak bantu kami dapet duit gaketang dikit, semoga rejeki kakak melimpah

Monday, September 8, 2014

Pertemuan 1 Teknologi benih

Benih dalam pengertian dasarnya merupakan biji botanik, yaitu hasil perkembangan bakal biji di dalam bunga.  Menurut UU No. 12 th. 1992, benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman.

Pembiakan vegetatif: Pengembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman selain dari biji botani.  Pengertian lanjutan bertingkat sesuai dengan perkembangan budaya tani.
Budaya: segala macam produk sekelompok manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Teknologi benih merupakan daya upaya manusia untuk mendapatkan dan mengelola benih mulai dari reproduksi, menangani dan mengolah benih, menyimpan benih, menguji mutu benih, dan mendistribusikannya.
Teknologi berasal dari kata teknis=teknik, logos=ilmu, jadi ilmu teknik.

Teknologi benih lahir setelah para pelaku budaya tani (petani) mulai memerlukan benih dan mereka mengelola benih.

ilmu benih adalah ilmu yang mempelajari tentang benih dari berbagai segi, baik biologi, morfologi, fisiologi, sosiologi, biokimia, viabilitas, maupun matematika.

sumber: gambar ayuli012.wordpress.com

Sunday, September 7, 2014

Konsep Ilmu Pengetahuan Tanah I

Tanah memiliki berbagai macam arti dan pengertian, karena tanah memiliki berbagai kegunaan yang berbeda-beda.  Di dalam tanah, terkandung bahan-bahan jasad hidup (organik) dan bahan-bahan bukan jasad hidup (inorganik) yang lazimnya disebut pelikan (mineral).
Pelikan atau mineral adalah benda-benda bentukan alam yang mempunyai susunan kimia tertentu dan pada umumnya berhablur (berkristal).

Permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair, dan bahkan benda gas di udara dapat kita lahan (land).  Dengan kata lain, tanah merupakan lahan, namun lahan belum tentu tanah.
namakan

Lahan dan tanah merupakan bagian yang penting dari lingkungan hidup.  Tanah merupakan bagian kehidupan untuk pertanian, peternakan, perikanan, dan pemukiman.  Ruang lahan dalam perkotaan mencakup lahan untuk kegiatan jasa, industri perdagangan, pemukiman, dan pusat pemerintahan.  Tata penggunaan lahan itu dinamakan "Tata Guna Lahan" (Landuse)

Menurut konsep pedon, tubuh tanah adalah bagian dari lapisan permukaan lahan yang tipis dan berubah-ubah menurut skala waktu tertentu.  Lapisan dinamik itu terjadi karena adanya proses fisika, kimia, biologi, dan gaya berat (gravitasi).
Karena perbedaan bahan induk, bentuk wilayah, iklim dan tumbuhan antar wilayah, maka terjadi perbedaan pula pada proses pelapukan dan pembentukan tanah, sehingga orang dapat membedakan warna tanah dari suatu tempat ke tempat lain.  Warna itu sebenarnya merupakan pantulan suatu proses yang sedang atau telah berlalu yang berhubungan erat dengan keadaan iklim.

Secara ideal, lahan pertanian yang baik adalah tanah yang terdiri dari 45% bahan pelikan, 5% bahan organik, 25% air, dan 25% udara.  Susunan ini dapat berbeda-beda tergantung pada tempat dan waktunya.

Ilmu tanah (Soil Science) dapat disebut juga dengan pedologi.  Pedon ialah suatu lajur tubuh tanah mulai dari permukaan lahan sampai batas terbawah (bahan induk tanah).
Penampang tanah (soil profile) adalah bidang tegak dari suatu sisi pedon yang mencirikan lapis-lapis tanah yang disebut horizon.
Horizon tanah dilambangkan dengan suatu set huruf-huruf besar (O, A, B, C, dan R) dan subset angka.  Huruf-huruf itu dimulai dengan A pada puncak pedon.  Namun diatas A terdapat huruf O yang artinya Organic.
Lapis solum (latin tanah) terdiri dari horizon O, A, B; dimana horizon inilah yang paling dinamik akibat hancuran iklim.  Sedangkan untuk horizon C merupakan horizon batuan induk.

Horizon OABC dinamakan lapisan pedon, sedangkan Horizon R adalah batuan dasar yang dapat berubah oleh hancuran iklim.  Horizon ini dinamakan juga Bedrock yaitu lapisan batuan dasar, dimana biasanya lapisan ini merupakan batuan yang masih utuh.  (Lihat gambar)


sumber:  buku ILMU TANAH, Suryatna Rafi'i
              http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah

Tuesday, September 2, 2014

Penyakit Lisan


Lisan adalah pedang yang amat besar, panjang, dan tajam. Sangat mengerikann saat menggunakannya, bisa saja malah melukai diri sendiri dan bisa saja orang terdekat. maka benar pepatah yang mengatakan Silence is Gold. karena Rosulullah saw juga bersabda:
“barang siapa yang diam maka dia selamat.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Damiri)

berikut adalh penyakit-penyakit lisan yang dapat membuat kita celaka:
 
Penyakit lisan yang pertama adalah membicarakan sesuatu yang tidak penting
“Salah satu bentuk kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baginya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Penyakit lisan yang kedua adalah pembicaraan yang tidak memiliki manfaat atau bercerita tentang sesuatu dengan tambahan kalimat yang tidak dibutuhkan
“sesungguhnya seorang laki-laki benar-benar mengucapkan satu kata untuk membuat teman-teman duduknya tertawa. Karena itu, dia terjatuh ke dalam jahanam lebih jauh daripada bintang kartika.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Penyakit lisan yang ketiga adalah ketika seseorang membicarakan kebatilan dan kemaksiatan.

Penyakit lisan yang keempat adalah berbantahbantahan dan berdebat
“barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sedang dia benar, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di bukit surga. Begitu juga, barang siapa yang meninggalkan perbantahan, sementara dia salah, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di lembah surga.” (HR. Tirmidzi).

Penyakit lisan yang kelima adalah bertengkar
“Orang yang dibenci oleh Allah adalah orang yang keras ketika bertengkar.” (HR. Tirmidzi, Baihaqi, dan Ahmad).
“barangsiapa yang berdebat tanpa ilmu dalam suatu pertikaian maka dia akan tetap berada dalam kemurkaan Allah sampai dia berhenti.”  (HR. Hakim, Baihaqi, dan Thabrani).

(beberapa penyakit lisan dilewatkan, bukan berarti tidak penting, maka bacalah kitab Ihya’ Ulumiddin Imam Ghozali hal.329 )

Penyakit lisan yang selanjutnya adalah banyak bersenda-gurau.  Pada dasarnya bersendagurau merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan dan dicela, kecuali apabila hal itu dilakukan secara tidak berlebihan.  Rasulullah saw. Bersabda,
“sesungguhnya aku pernah bersenda gurau dan tidak mengatakan sesuatu selain kebenaran.”   (HR.Tirmidzi, Ahmad, dan Haitsami).

Sumber: Mukhtashar Ihya’ Ulumiddin Imam Al-Ghazali bab Penyakit lisan