Tulisan berjalan

Selamat datang... semoga anda mendapatkan yang diinginkan :)untuk apresiasi kami, kakak boleh kok klik iklan google adsense nya, insyaAllah gak bahaya, malah kakak bantu kami dapet duit gaketang dikit, semoga rejeki kakak melimpah

Wednesday, June 15, 2016

Laporan Analisis Vegetasi











ANALISIS VEGETASI
( Laporan Praktikum Biologi Dasar )



Oleh
M. IKHWAN ALRASYID
1314121107



 

 



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013



__________________________________________________________________________________




Judul percobaan                      : Analisis Vegetasi
Tanggal percobaan                  :29 Oktober 2013
Tempat percobaan                   : Laboratorium Botani
Nama                                       : M. Ikhwan Alrasyid
NPM                                       : 1314121107
Fakultas                                   : Pertanian
Jurusan                                    : Agroteknologi
Kelompok                               : 3 ( tiga )



Bandar Lampung, 12 November 2013
Mengetahui
Asisten



____Siti Latifah Sonia____
10170211017



______________________________________________



I.                   PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang
Dalam suatu habitat organisme tidak lain adalah tempat organisme itu berada atau dengan suatu alamat organisme itu di alam. Suatu habitat itu berupa di kawasan fisik dengan batasan yang jelas dan dapat ditumbuhi oleh oleh banyak spesies.
Dalam kehidupan ini antara satu dengan yang lain pasti saling berhubungan dan mempengaruhi. Seperti halnya dengan mahluk hidup yang merupakan suatu komponen penyusun ekosistem juga saling berhubungan. Istilah habitat dan relung ekologi adalah dua konsep yang penting dalam mempelajari idividu, populasi, komunitas, dan ekosistem. Relung ini merupakan peran dari suatu spesies didalam habitat komunitas atau ekosistemnya untuk di lakukannyanya analisis vegetasi.
Analisis vegetasi merupakan cara yang di lakukan agar kita menghetahui berapa besar banyaknya spesiesnyang tersebar dalam suatu area melalui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati morfologi serta identifikasi vegetasi yang ada. Vegatasi atau kominitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, batang ilalang, semak belukaar dan lainya. Selain itu struktur dan komposisi vergetasi dalam suatu wilayah biasaynya diprngaruhi

oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut sebenarnya hasil pencerminan dari interkasi berbagai faktor dan dapat mengalami perubahan karena pengaruh anthropogenik. Dalam mempelajari vegetasi data yang di peroleh meliputi data kualitatif dan kuantitatif . Data kuantittif menyatakan jumlah, ukuran, berat kering, dan berat basah suatu jenis. Data kuantitatif didapat dari hasil penjabaran pengamatan petak sedangkan kualitatif didapat dari hasil pengamatan dilapangan dalam lingkup yang luas. Untuk itu dalam pratikum kali ini kami aka menggunakan data dari pengamatan vegetasi untukmenghitung frekuensi suatu wilayah.

1.2    Tujuan Percobaan

1.      Mengetahui organisme penyusun komunitas yang diamati.
2.      Dapat menghitung distribusi, frekuensi, nilai penting dan lain-lain komponen untuk dianalisis habitatnya.
3.      Untuk mengetahui pola kesesuaian jenis terhadap faktor lingkungan yang ada, yang dinyatakan dalam nilai kerapatan.
4.      Untuk mengetahui pola penguasaan jenis terhadap faktor lingkungan yang ada, yang dinyatakan dalam nilai nominasi.
5.      Untuk mendapatkan nilai penting sebagai indikator tipe asosiasinya.





_________________________________________________________________________________





II.                TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan fisik tak hidup) seperti suhu, cahaya, air, dan nutrien yang juga penting pengaruhnya pada organisme adalah komponen biotik (hidup) semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu.
Organisme lain bisa berkompetensi dengan suatu individu untuk mendapatkan makanan (Cambell,2004).
ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada    (Syafei, 1990).

Telah diketahui bahwa konsep dan metode analisis vegetasi bervariasi sesuai dengan tujuan dan sifat alamiah vegetasi. Metodologi harus disesuaikan dengan struktur dan komposisi vegetasi. Dalam mempelajari berbagai vegetasi, survei umum atau peninjauan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian. Unit besar suatu vegetasi seharusnya diketahui sebelum berhubungan dengan studi pada komunitas yang lebih kecil (Widiyono dan Riswan, 1997).  Sehubungan dengan efisiensi sampling banyak studi yang dilakukan menunjukkan

bahwa petak segi empat memberikan data komposisi vegetasi yang lebih akurat dibandingkan petak berbentuk bujur sangkar yang berukuran sama, terutama bila sumbu panjang dari petak tersebut sejajar dengan arah perubahan lingkungan/habitat (Kusmana, 1997). 

Analisis vegetasi bertujuan untuk memperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu (1) pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda; (2) menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal; dan (3) melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkungan  (Greig-Smith, 1983).




 __________________________________________________________________________


III.             METODOLOGI PERCOBAAN


3.1    Tempat dan Waktu

Adapun tempat dan waktu pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tempat  : Laboratorium Botani
Waktu    : selasa, 29 oktober 2013

3.2    Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Balok-balok (patok)
2.      Tali raffia
3.      Meteran
4.      Kamera
5.      Alat tulis

3.3    Cara Kerja

1.      Carilah taman atau tempat yang banyak di tumbuhi tanaman.
2.      Pasang patok dengan ukuran 1x1, 3x3, dan 5x5 dengan membentuk

persegi di suatu tempat.
3.      Ikat tali di masing patong yang berukuran 1x1, 3x3, dan 5x5 sampai membentuk persegi panjang
4.      Catat atau data Klasifikasi spesies tanaman yang ada di dalam masing-masing patok dan hitung jumlah masing-masing spesies






___________________________________________________________________________________







IV.             HASIL DAN PENGAMATAN

4.1    Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut:

A.    Plot 1x1

NO
Nama Ilmiah
Nama Daerah
Keterangan
1.
-
Rumput semak
81
2.
-
Species A
1


B.     Plot 3x3

NO
Nama Ilmiah
Nama Daerah
Keterangan
1.
-
Species B
3
2.
-
Rumput semak
243
3.
-
Pohon rambat
15


C.     f5x5
NO
Nama Ilmiah
Nama Daerah
Keterangan
1.
-
Pohon x
1
2.

-
Rumput Semak
400
3.

-
Benalu
1

4.2    Perhitungan
A. Kerapatan Relatif

4.3    Pembahasan
Bedasarkan hasil dari percobaan yang sudah di lakukan di dapatkan data berikut:
Rumput semak 81, 243, dan 400; 1 pohon x beserta 1 benalu, 15 pohon rambat, dan berbagai jenis tanaman species seperti 1 species A, dan 3 species B. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tanah atau lahan tersebut dimana tempat berbagai macam tumbuhan tumbuh itu subur karena banyak spesies yang berbeda.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seperti pH, suhu dan kelembaban yang cocok guna untuk mendukung pertumbuhan populasi selain itu juga memiliki kemampuan bersaing yang cukup kuat terhadap tanaman lain yang ada tidak mendukung spesies tersebut untuk berkembang sehingga pohon tersebut tidak dapat bertahan hidup atau sangat sedikit yang hidup.





______________________________________________________________________





V.                KESIMPULAN

Dari pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pesatnya penyebaean suatu spesies pada suatu area pengamatan/penelitian. Sehingga dapat diketahui kerapatan, frekuensi, dan dominasi dari spesies itu sendiri.
2.      Frekuensi relative tertinggi terdapat pada tanaman rumut gajah yaitu, 100 % karena rumput gajah di temukan di setap plot.
3.      Kerapatn relative tertinggi terdapat pada jenis tanaman rumput gajah yaitu, 72,34 % .
4.      Metode yang paling efisien adalah plot karna efektif digunakan .




 ____________________________________________________________________




DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A.2004.Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Greig-smith, P.1983.Quantitative Plant Ecology. Oxford: Blackwell Scientific   publication.

Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.

Syafei, Eden Surasana. 1990.  Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Widiyono, W. dan Riswan, S. 1997.  Pengenalan Pemberdayaan Pohon Hutan. Bogor: Penerbit Prosea Indonesia.



































LAMPIRAN















PERHITUNGAN



Kerapatan Relatif

A.    Untuk 1x1

Rumput semak                        81/82    x          100%       =  98,78%  


Speces A                                 1/82      x          100%                  =  1,21%
          

B.     Untuk 3x3


Speces B                                 3/261     x           100%      = 1,14%

Rumput semak                    243/261  x          100%      =  93,1%

Pohon Rambat                                    15/261    x           100%     =  5,74%

C.     5x5

Pohon x                                   1/402      x            100%     = 0,25%

Rumput semak                                    400/402  x              100%    = 99,5%

Benalu                                     1/402      x               100%    = 0,25%




No comments: