TEORI BIAYA PRODUKSI
(Makalah
Pengenalan Ilmu Ekonomi)
Oleh
Muhammad Ikhwan
Alrasyid
1314121107
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
________________________________________________________________________
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap perusahaan pasti menginginkan laba yang besar
dalam usaha produksinya. Untuk mencapai
hal tersebut, tentu pemahaman akan biaya produksi sangat diperlukan, karena
biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan ketika
perusahaan hendak menghasilkan suatu produk.
Pemahaman tentang teori produksi sangat penting bagi
suatu perusahaan, karena dengan itu perusahaan dapat memperhitungkan
biaya-biaya apa saja yang memang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang.
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh
produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan
pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena terkadang ada hal yang sulit
diidentifikasikan.
B . Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Memahami hal-hal mengenai biaya produksi
2.
Mengetahui macam-macam konsep biaya yang
berhubungan erat dengan produksi dan hubungannya satu sama lain.
______________________________________________________________________________
II.
PEMBAHASAN
A. Biaya
Produksi
Biaya produksi dalam
pengertian ekonomi ialah semua beban yang harus ditanggung untuk menghasilkan
suatu produk yang hendak dijual.
Perusahaan harus membayar semua faktor produksi yang hendak dibawa ke
pasar. Pada prinsipnya, terdapat tiga
konsep biaya yang penting dan erat hubungannya dengan produksi, yaitu: biaya
total (total cost), biaya rata-rata (average total cost), dan biaya marjinal
(marginal cost).
Biaya total adalah
jumlah seluruh biaya yang diperlukan untuk sejumlah output tertentu. Biaya total ini dibedakan menjadi dua, yaitu
biaya tetap total dan biaya total variabel
(Anonimous, 2014).
Biaya produksi adalah
semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa
diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan
keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi
sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk
memproduksi output tersebut sering
disebut biaya
oportunis. Biaya oportunis sendiri
merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang
menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat
meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah
jadi
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga
direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi
5. Uang modal, sewa
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya
administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. Pajak
( Holifah, 2013)
B. Konsep Biaya
Konsep
biaya yang penting antara lain:
1.
Biaya Total (TC)
Biaya total
adalah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Biaya ini terdiri dari :
-
Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost/TFC)
Biaya yang besarnya tidak berubah dengan berubahnya
output
-
Biaya Variabel Total (Total Variable Cost/TVC)
Yaitu biaya yang selalu berubah dengan berubahnya
output yang diproduksi. Rumus hubungan antara ketiganya adalah: TC = TFC + TVC.
2.
Biaya Rata-rata (Average
Cost/AC)
Yaitu biaya
produksi total dibagi dengan output yang dihasilkan (biaya per unit output).
Biaya ini
terdiri dari:
-
Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah output,
TFC/Q.
-
Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost/ AVC)
Adalah jumlah biaya variabel total dibagi dengan
output, TVC/Q.
Sehingga
Biaya Rata-rata (AC) = AFC + AVC.
3.
Biaya Marjinal (Marginal
Cost/ MC)
Yaitu
perubahan biaya total akibat kenaikan output sebesar satu unit.
MC = TC/Q
MC = TVC/Q
MC = TVC/Q +
TFC/Q
C.
Hubungan Antar Kurva-Kurva Biaya
Berkaitan dengan
kedua kurva diatas, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata
maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu.
Hubungan itu adalah:
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti
kalau kurva MC dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun).
2. Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar
(berarti kalau kurva MC diatas AVC, maka
kurva AVC sedang menaik).
Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan
(2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva MC dititik terendah dari kurva AVC.
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC
pada titik terendah kurva AC. Secara singkat, hubungan itu dapat dikatakan
bahwa kurva biaya marginal senantiasa memotong kurva biaya rata-rata dari bawah
dan tepat melalui titiknya yang terendah
(Aicholas, 1995).
Ketika produk rata-rata maksimum,
maka biaya variabel rata-ratanya (AVC) akan minimum. Kemudian dengan harga-harga faktor variabel
tetap, jika produk marjinal meningkat, maka biaya marjinal (MC) menurun (Rosyidi, 2005).
III.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah
ini antara lain adalah:
1. Biaya Produksi merupakan semua beban yang
harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang /
produksi.
2.
Pada prinsipnya terdapat tiga konsep biaya yang
penting dan erat hubungannya dengan produksi yaitu: biaya total, biaya
rata-rata, dan biaya marjinal.
3.
Biaya
total merupakan penjumlahan dari biaya variabel dan biaya tetap.
4.
kurva
biaya marginal senantiasa memotong kurva biaya rata-rata dari bawah dan tepat
melalui titiknya yang terendah.
DAFTAR
PUSTAKA
Aicholas,
Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi.
Jakarta Barat: Bima Pusara Aksara
Anonimous. 2014. Panduan Praktikum Pengantar Ilmu Ekonomi. Lampung: Universitas
Lampung
Holifah. 2013. Teori Biaya Produksi. Holifah21.blogspot.com. diakses pada: 1 Juni 2014 pukul 15.00
Rosyidi,
Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi.
Surabaya: PT Rajagrafindo Persada.
Teori Biaya Produksi
Analisis mengenai biaya produksi
perusahaan perlu dibedakan kepada dua waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan tidak dapat
menambah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Dengan kata lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor
produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu
dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat
ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan.
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Biaya
produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis : biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran
perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah
taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri.
Pengeluaran yang tergolong sebagai biaya tersembunyi antara lain adalah
pembayaran untuk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang
digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara
menaksir pengeluaran seperti itu, adalah dengan melihat pendapatan yang paling
tinggi diperoleh apabila produsen itu bekerja diperusahaan lain, modalnya
dipinjamkan atau diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang
dimilikinya disewakan kepada orang lain.
A.
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK
Didalam
menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka waktu : (i) jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana
sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, dan (ii) jangka panjang, yaitu jangka waktu
dimana semua faktor produksi mengalami perubahan. Dalam bagian ini akan dibuat
analisis mengenai biaya produksi dalam jangka pendek. Sedangkan biaya produksi
dalam jangka panjang akan diuraikan dalam bagian pembahasan selanjutnya.
BERBAGAI PENGERTIAN
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
Tabel 10.1
menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menghasilkan suatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam Tabel
10.1 tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah faktor produksi yang berubah-ubah
jumlahnya, sedangkan faktor-faktor produksi lain jumlahnya tetap. Apabila
jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan selalu berubah-ubah, maka biaya
produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Dan apabila jumlah
sesuatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya produksi yang
dikeluarkan untuk memeprolehnya adalah tetap nilainya. Dengan demikian keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
produsen dapat dibedakan menjadi dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
Analisis mengenai
biaya produksi akan memperhatikan juga tentang (i) biaya produksi rata-rata yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan
biaya produksi berubah rata-rata, dan
(ii) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus
dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi. Berikut ini secara lebih
terperinci diterangkan arti dari berbagai jenis pengertian biaya produksi
diatas, dan selanjutnya dijelaskan pula cara menghitung nilainya.
BIAYA TOTAL DAN JENIS BIAYA-BIAYA TOTAL
Biaya total adalah
keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep Biaya Total
dibedakan kepada tiga pengertian : Biaya
Total (Total Costs), Biaya Tetap Total (Total Fixed Costs), dan Biaya
Berubah Total (Total Variable Costs).
Berikut ini diterangkan arti dari ketiga konsep tersebut.
1. Biaya Total (TC)
Keseluruhan jumlah
biaya produksi yang dikeluarkan dinamakan biaya total. Kolom (5) dalam Tabel
10.1 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen pada berbagai jumlah
tenaga kerja yang digunakan. Biaya produksi total atau biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan
biaya tetap total (TFC dari perkataan Total
Fixed Costs) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Total Variable Costs). Dengan demikian,
biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
TC
= TFC + TVC
|
2. Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat
diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik adalah
contoh dari faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangka
pendek. Dalam Tabel 10.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam
kolom (3) adalah Rp. 50.000,-
3. Biaya Berubah Total (TVC)
Keseluruhan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya
dinamakan biaya berubah total. Dimisalkan bahwa faktor produksi yang dapat
berubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang digunakan
memperoleh pendapatan sebersar Rp. 50.000,-. Bahan-bahan mentah merupakan
variabel yang berubah jumlah dan nilainya dalam proses produksi. Semakin tinggi
produksi, semakin banyak bahan mentah yang diperlukan. Oleh sebab itu
perbelanjaan diatas bahan mentah semakin bertambah. Dalam analisis biasanya biaya untuk memperoleh bahan mentah diabaikan. Oleh
sebab itu biaya berubah biasanya merupakan perbelanjaan untuk membayar tenaga
kerja yang digunakan. Berdasarkan kepada permisalan ini, biaya berubah total
ditunjukkan dalam kolom (4).
BIAYA RATA-RATA DAN MARJINAL
Dalam analisis
mengenai biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah biaya rata-rata dan
marjinal. Biaya rata-rata dapat dibedakan kepada tiga pengertian : Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Costs), Biaya Berubah Rata-rata (Average Variable Costs) dan Biaya Total Rata-rata (Average Total Costs). Konsep biaya lain
yang perlu dipahami adalah : Biaya
Marjinal atau Marginal Cost. Definisi
dan arti setiap konsep tersebut dan contoh perhitungannya diterangkan dalam
uraian dibawah ini.
1. Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Apabila biaya tetap
total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah
produksi tersebut, nilai yanh diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Denga
demikian rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata (AFC) adalah :
AFC = TFC/Q
2. Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Apabila biaya
berubah total (TVC) untuk memperoduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah
produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. Biaya
berubah rata-rata dihitung dengan rumus :
AVC = TVC/Q
3. Biaya Total Rata-rata (AC)
Apabila biaya total
(TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah
produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata. Nilainya
dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
AC = TC/Q
AC
= AFC + AVC
|
4. Biaya Marjinal (MC)
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak
satu unit dinamakan biaya marjinal. Dengan demikian, berdasarkan pada definisi ini, biaya marjinal dapat dicari dengan menggunakan rumus :
MCn
=
TCn - TCn-1
|
MC = TC/Q
Dimana :
MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n,
TCn adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n dan
TCn-1 adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1.
Akan tetapi pada
umumnya prtambahan satu unit faktor produksi akan menambah beberapa unit
produksi.
Sumber: http://niia1993.blogspot.com/2013/03/teori-biaya-produksi.html
No comments:
Post a Comment