Tulisan berjalan

Selamat datang... semoga anda mendapatkan yang diinginkan :)untuk apresiasi kami, kakak boleh kok klik iklan google adsense nya, insyaAllah gak bahaya, malah kakak bantu kami dapet duit gaketang dikit, semoga rejeki kakak melimpah

Tuesday, November 13, 2012

cerpen cinta itu asam manis

CINTA ITU ASAM MANIS



Pagi itu ketika mentari mulai memberikan semangat di cahayanya, aku pun turut memulai aktivitas ku dengan penuh semangat. Sekolah, itulah kesibukanku dikarenakan tugasku sebagai pelajar.

Tidak seperti biasanya, hari ini guru matematika ku tidak berangkat, yang menyebabkan aku hanya duduk melamun melihat adik-adik kelas sepuluh dua yang sedang berolah raga.
Ketika sedang asyik melihat aktivitas mereka, tiba2 mataku terhenti pada sosok gadis manis yang terlihat lebih cantik dari yang lainnya, lalu kuperhatikan tingkahnya dan membuat naluri ku bangkit untuk mendekatinya. Namun hal itu urung ku lakukan karena guru yang kukira tidak berangkat ternyata datang.

         Keesokan harinya kembali aku mencari wanita itu dengan mendatangi kelasnya. Aku tidak berani menyapanya langsung,karena jantungku selalu berdetak kencang saat aku melihatnya. Yang aku takutkan bisa bisa aku pingsan jika berbicara dengan dia. “ eh itu anak kelasmu kan?” tanya ku pada seorang anak di kelas itu, “ya, emangnya kenapa? Suka ya?” tanyanya mengejek, “ namanya?” tanya ku lagi yang tak ingin basa basi. “ namanya Ami, rumahnya di Intan raya, mau nomer hape nya kagak?” dengan jelasnya dia menjawab. “ boleh-boleh, buruan!” jawabku dengan terburu-buru karena bel sudah berbunyi. Setelah mendapatkan nomernya aku pun kembali kekelas dengan berlari.

        Malamnya , aku pun memulai misi ku mendapatkan gadis bernama Ami tersebut dengan menghubungi nomernya. Tak seperti dugaan ku ternyata Ami menanggapiku dengan penuh antusias.

        Hari berganti hari, malam berganti malam, tanpa sadar aku pun merasa semakin dekat dengan Ami, mungkin aku benar2 sudah jatuh hati kepadanya. Akhirnya aku pun berinisiatif untuk menyatakan cintaku kepadanya, namun aku memang membutuhkan waktu yang tepat.
        Setelah kufikirkan, kini tibalah saat yang tepat untuk menyatakan cinta padanya yakni dikantin saat hanya tinggal aku dan dia yang tersisa. “mi”sapaku,  Ami pun menjawab dengan halus “ya kak?”, “tadi malem km gak keluar rumah ya?” tanyaku kalem, “ iya kok kakak tau?” tanggap Ami, “ soalnya malem ini gelap banget, karena bulannya gak keluar!” kataku dengan penuh hasrat dan percaya diri, “ yeh kakak gombal ah” kata Ami sembari tersenyum malu. “ mi, aku suka sama kamu” kataku sembari memandangnya dengan tatapan berharap, “ hah, masak kak?” tanya Ami heran, “ iya mi, kakak sayaaaang banget sama kamu, kamu mau gak jadi pacar kakak?” tanya ku dengan jantung yang berdebar-debar. “ Pikir-pikir dulu ya kak, ntar malem Ami kasih jawabannya” jawabnya dengan ekspresi bingung, masih dengan jantung berdebar aku pun berkata” iya udah deh, tapi gimana cara kamu kasih tau kakak tentang perasaan kamu?”, dia pun menjawab “ entar malem aku sms kakak, kalau aku sms mawar berarti di terima tapi kalau duri berarti di tolak ya kak?” dan aku pun menjawab “ oke, kakak tunggu ya”.
Kami pun kembali kekelas masing-masing, jantung ku masih berdebar kencang memikirkan jawaban apa yang akan dia beri.

        Malam pun tiba , kini saat aku membaca smsnya. Jantungku kembali berdebar kencang menunggu jawabannya yang tak kunjung datang. Tiba- tiba aku dikejutkan dengan suara hape ku yang keras, aku pun mengambilnya dengan penuh harapan. “ malem kakak, maaf ya membuat kakak menunggu, jujur aku masih bingung dengan jawaban apa yang pantas aku kasih ke kakak, tapi karena janjiku untuk menjawabnya malam ini, akku pun mengambil keputusan bahwa , maaf ya kak aku gak bisa jawab mawar”. Lemas badanku, sakit hati ku membaca sms nya. Dengan penuh kekecewaan aku pun kembali ke kamar dan tertidur.

        Pagi itu aku masih teringat jawabannya tadi malam, namun aku harus tetap tegar, tidak cengeng karena aku adalah anak lelaki. Aku pun berniat berangkat ke sekolah dan menyiapkan peralatanku, ketika ku lihat hape ku, ternyata terdapat satu pesan diterima, aku pun membukanya. “ selamat pagi kakak, aku mau ngelanjutin yang tadi malem nih, setelah difikir2 ternyata aku juga gak bisa loh jawab duri”. Dengan kaget dan penasaran aku pun membalas sms nya “ lha terus gimana?”, setelah menunggu agak lama akhirnya datang balasannya “ ya kakak kan tau pohon mawar itu berduri dan menyakitkan jika durinya terkena kita ketika memetiknya, namun disamping itu pohon tersebut memiliki bunga mawar indah yang membuat kita berusaha mengambilnya walaupun kita tahu dia punya duri”, aku masih bingung dengan jawabannya, “ jawaban adek apa dong?” , kutunggu lagi jawabannya dan akhirnya datang balasannya “ iya kak, aku mau jadi pacar kakak”.  Aku pun loncat dari tempat ku berdiri, berlari memeluk adikku, dan berangkat ke sekolah dengan penuh semangat dan senyuman..


        Setelah berbulan bulan menjalani kisah dengan Ami penuh dengan bahagia hingga tiba saat suatu malam saat aku dengar bahwa Ami kabur dari rumah, saat itu aku kaget dan bingung sebenarnya apa yang terjadi, aku disuruh datang kerumahnya.
        Bagai terkena badai tornado, bagai tersambar petir, dan terkena letusan gunung krakatau aku terkejut bukan kepalang, ketika mendengar kabar bahwa Ami kabur karena dia berbadan dua, ya benar jadi selama kami menjalin kebersamaan dia telah mengandung, bukan aku yang melakukan, tapi mantan nya mantan yang telah merusaknya, juga merusak kebahagiaan ku, aku pun lemas dan entah apa yang bisa kulakukan. Sampai tiba saat ketika kudengar dia telah menikah dengan mantan yang menghamilinya itu , aku hanya bisa menarik nafas dan bersabar, mungkin inilah jalan sang Kuasa, Dia menginginkan aku untuk mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari Ami, terima kasih Tuhan.
Dan untuk Ami, nikmatilah apa yg telah kau perbuat, sakit memang apa yang aku rasakan tapi aku tahu bahwa aku akan mendapatkan hal yang jauh lebih membahagiakan dari pada menjalani kasih bersama mu. Selamat tinggal Ami...



create by : Muhammad ikhwan alrasyid

No comments: