Tulisan berjalan

Selamat datang... semoga anda mendapatkan yang diinginkan :)untuk apresiasi kami, kakak boleh kok klik iklan google adsense nya, insyaAllah gak bahaya, malah kakak bantu kami dapet duit gaketang dikit, semoga rejeki kakak melimpah

Friday, October 11, 2013

contoh tugas resume sosiologi pertanian

TUGAS RESUME SOSIOLOGI PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN

Nama               : M. Ikhwan Alrasyid
NPM               :1314121107
 

                                                              Stratifikasi sosial

            Stratifikasi sosial bisa diartikan sebagai perbedaan kedudukan dalam masyarakat. Perbedaan itu bisa harta, pangkat atau jabatan, dan juga tingkat pendidikan/kecerdasan.
Pada umumnya, didalam masyarakat sosial biasa terjadi perbedaan-perbedaan kedudukan tersebut. Perbedaan itu lebih cenderung kepada perbedaan rasa hormat atau penghargaan individu terhadap individu lain. Misal, semakin tinggi pangkat atau jabatan seseorang, maka semakin besar rasa hormat orang lain terhadapnya. Sebaliknya, semakin rendah pangkat atau jabatan seseorang, maka semakin kecil pula rasa hormat orang lain terhadapnya.

            Menurut Pitirim A. Sorokin, bahwa stratifikasi sosial ( social stratification ) adalah pembedaan penduduk atas masyarakat kedalam kelas-kelas bertingkat (secara hierarkis). (suwarno.2012).
Itu berarti stratifikasi sosial tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena didalam kehidupan sosial, pasti terdapat perbedaan-perbedaan yang menjadi faktor stratifikasi sosial tersebut, seperti perbedaan umur, sifat adat, pangkat, harta, dll.

            Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang kelas sosial      (soekanto.1990).
Dari sini kita bisa sedikit berpendapat bahwasanya; pertama, tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi, karena memang tidak semua orang memiliki uang cukup atau motivasi yang kuat. Padahal pendidikan akan menentukan masa depannya, keluarganya, masyarakat sekitarnya, bahkan bangsa dan negaranya.
Selain memiliki wibawa, orang yang berpendidikan tinggi dianggap mampu untuk memimpin masyarakat, dan juga memberikan pendidikan kepada mereka sehingga wajar jika masyarakat pun segan dan lebih menghormatinya.


Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota

            Stratifikasi sosial juga dapat kita lihat dengan jelas bahkan tidak hanya dalam hal individual, namun mencapai kelompok/ masyarakat. Seperti yang terjadi pada hubungan masyarakt kota dan masyarakat desa. Mereka membentuk suatu kelompok sosial.

Kriteria-kriteria umum yang digunakan untuk mengelompokkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan tertentu yakni : ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran keturunan, ukuran kepandaian atau ilmu pengetahuan, dan ukuran kehormatan.                     Secara garis besar,bentuk-bentuk  stratifikasi sosial adalah: stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik, stratifikasi sosial berdasarkan pekerjaan, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria pendidikan, dan stratifikasi sosial berdasarkan kriteria budaya suku bangsa  (laning.2009).

Pengelompokan masyarakat bukanlah merupakan hal yang asing bagi kita. Karena bahkan bangsa kita memiliki ratusan / ribuan perbedaan antara satu dan yang lainnya. Perbedaan perbedaan inilah yang menjadi faktor stratifikasi sosial. Harta, tahta, pendidikan, dll.

Contoh perbedaan kelompok itu salah satunya adalah masyarakat desa dan masyarakat kota, meskipun beberapa tidak mau mengakui, namun hingga saat ini perbedaan tersebut masih terasa. Masyarakat kota biasa lebih disegani dari pada masyarakat desa, sebab biasanya masyarakat kota; berpendidikan lebih tinggi, sebagian besar tingkat ekonominya lebih tinggi dari masyarakat desa, dan juga mayoritas pejabat terdapat di kota.

Dilihat dari pembahasan di atas, terasa bahwa stratifikasi sosial memiliki dampak yang negatif, seperti munculnya derkriminatif, rasis dan ketidak bebasan dalam bersosial. Namun disamping itu, stratifikasi sosial pun memiliki dampak yang positif  bagi masyarakat yakni :
1.      Dapat mempermudah kinerja pembangunan.
Dengan adanya rasa hormat kepada atasan, maka akan mempermudah sistem yang telah teratur.

2.      Dapat menjadi landasan berjalannya norma di masyarakat.
Dengan adanya rasa segan kepada yang lebih tua, maka dapat mendorong terwujudnya norma kesopanan, norma agama, dll.
3.      Memotivasi suatu individu/kelompok untuk terus meningkatkan kualitas hidup.
Suatu individu atau kelompok, biasanya akan terus berjuang agar mereka dapat disegani dan lebih dihormati. Jadi dengan adanya stratifikasi sosial, mereka dapat memiliki tujuan hidupnya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.



            Stratifikasi sosial memberikan masyarakat keteraturan hidup. Yang muda menghormati yang tua, murid menghormati guru, atau bahkan rakyat yang tunduk terhadap aturan pemerintah. Dengan adanya stratifikasi sosial, maka kita akan terpacu agar menjadi orang yang patut dihormati atau disegani. Bukan orang yang dipecundangi atau orang yang tidak berguna. Sebuah hal yang indah ketika anak patuh kepada orang tua, atau siswa yang selalu mendengarkan nasihat gurunya.

Namun stratifikasi sosial menjadi penjara jika kita hanya berfikir pendek dan tidak mau berjuang dengan hidup. Merasa bahwa takdir kita menjadi “orang bawah” dan pasrah dengan keadaan, misalnya kemiskinan. Padahal kemiskinan adalah titik awal keberangkatan kita menuju kekayaan.


            Stratifikasi sosial memiliki sifat sistem stratifikasi sosial. Sifat sistem stratifikasi sosial dapat bersifat tertutup ( open social stratification ) yaitu sifat membatasi individu untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan lain, baik gerak atas kebawah maupun sebaliknya, dan penentu lapisan individu tersebut hanyalah kelahirannya. Yang kedua yakni sifat terbuka (open social stratification) yaitu sifat stratifikasi sosial yang bersifat terbuka dan berkesempatan untuk berusaha dengan kecakapannya untuk naik lapisan. (suwarno.2012)

Sifat sistem stratifikasi sosial tertutup contohnya adalah sistem kasta agama hindu. Dimana strata atau lapisannya tergantung kelahirannya dari turunan kasta apa. Bagi mereka tidak diperkankan menikah dengan kasta yang berbeda, misal sudra dengan ksatria, atau dengan kata lain bersifat endogamy atau perkawinan sekasta.
Sedangkan sistem stratifikasi sosial terbuka tidak lah terikat dengan aturan demikian. Dengan kata lain, bagi mereka yang ingin meningkatkan stratanya dapat dilakukan dengan bekerja keras dan berjuang. Misalnya, orang miskin dengan kerja kerasnya maka iya dapat menjadi orang kaya. Sebenarnya ada satu lagi sifat sistem stratifikasi sosial, yakni campuran, yaitu gabungan antara sifat sistem stratifikasi sosial terbuka dan sifat sistem stratifikasi sosial tertutup.



 __________________________________________________________________________________




DAFTAR PUSTAKA


Suwarno.2012.teori sosiologi sebuah pemikiran awal.Bandar Lampung: Universitas Lampung

Soekanto,soerjono.1990.sosiologi suatu pengantar.
                                                                                                     

Laning, dwi vina.2009.sosiologi untuk kelas XI sma/ma.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional







No comments: